Beragam jenis penyakit diluar sana mengancam sikecil yang baru saja lahir ke dunia ini. Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan balita memang lebih rentan terhadap panyakit. Kondisi geografis Indonesia yang berada di daerah tropis menjadikan variasi mikrooranisme penyebab penyakit lebih beragam. Diperlukan pengetahuan terhadap penyakit-penyakit yang biasa menghinggapi bayi dan balita, agar ayah bunda dapat bertindak cepat dan tepat dalam mencegah dan menanggulangi kondisi tersebut.
Beberapa penyakit mungkin dianggap ringan dan biasa, namun ayah bunda patut waspada karena penyakit ringan pada orang dewasa dapat menyebabkan dampak yang berbahaya pada bayi atau balita. Penyakit apa sajakah yang sering menyerang bayi dan balita anda, dan bagaimana cara melakukan pertolongan pertamanya? Berikut adalah tujuh diantaranya:
6 Penyakit yang paling sering menyerang bayi dan balita yang harus diwaspadai bunda dan ayah di rumah s
1. Diare.
Menurut para ahli kesehatan anak, diare adalah problem kesehatan yang paling sering terjadi pada bayi dan balita. Perlu diketahui bahwa ada banyak hal yang dapat menyebabkan si kecil mengalami diare, termasuk diantaranya adalah infeksi bakteri, sensitif terhadap beberapa jenis makanan, dan terlalu banyak minum jus buah. Jika dalam 24 jam kondisi si buah hati tidak membaik, apalagi disertai muntah dan demam, segera hubungi dokter anak. Perbanyak asupan cairan terutama air putih atau oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Cara mengatasinya:
- Apabila mencret pertama sudah disertai dengan darah, segera bawa dede kedokter. Begitu juga apabila mencret pada bayi terjadi terus menerus selama waktu 6 jam ataupun lebih, disertai muntah, tidak mau minum, matanya cekung, pusing dan berat badannya turun.
- Jagalah asupan cairan bayi dengan tetap memberikan ASI kepadanya sesering mungkin
- Berikan makanan yang lunak saja, pada anak yang sudah bisa makan makanan padat
- Pemberian oralit juga disarankan pada bayi dan batita yang sedang diare
- segera bawa anak kedokter, apabila diare terjadi lebih dari 1 minggu dan diare disertai darah.
2. Demam.
Perlu diketahui ayah bunda bahwa demam bukanlah penyakit. Demam adalah kondisi dimana tubuh mengalami kenaikan suhu sebagai respon dari berbagai kondisi termasuk infeksi, tumbuh gigi, atau setelah imunisasi. Hubungi dokter segera jika bayi yang berusia di bawah 3 bulan memiliki suhu 38oC dan berusia 3-6 bulan memiliki suhu 38.3 oC, melalui pengukuran suhu lewat anus. Kompres kepala dan tubuh bayi menggunakan kain basah atau komres siap pakai. Upayakan bayi minum ASI banyak dan jangan kenakan pakaian terlalu tebal atau berlapis-lapis.
3. Sembelit.
Cara gampang untuk mendeteksi sembelit pada bayi atau balita adalah dengan cara mengamati pada saat mereka buang air besar. Jika mereka menangis setiap kali BAB dan feses nya berbentuk padat dan cukup keras, maka kemungkinan si buah hati mengalami sembelit. Menambahkan asupan cairan yang berasal dari ASI atau jus buah biasanya akan membatu meringankan tanda-tanda sembelit. Hubungi dokter anak segera jika kondisi si kecil tidak membaik.
4. Ruam.
ruam pada kulit bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi kulit kering, lecet, infeksi, atau alergi. Kulit bayi jauh lebih sensitif bila dibanding kulit orang dewasa, sehingga lebih rentan ternadap penyebab ruam. Untuk menghindari ruam akibat pemakaian popok, jangan biarkan popok basah terlalu lama. Jika popok sudah penuh, segera ganti dengan yang baru. Gunakan lotion khusus bayi atau baby oil untuk mengatasi kulit kering bayi.
5. Batuk.
Ada banyak penyebab batuk pada bayi dan balita, penyebab yang paling umum adalah infeksi virus. Jika batuk disertai dengan demam sedang, kemungkinan disebabkan oleh infeksi virus. Para ahli kesehatan anak mengingatkan bahwa obat batuk sebaiknya tidak diberikan kepada bayi yang berusia dibawah 4 bulan. Berikan ASI lebih sering, pantau kondisi demamnya, jika dalam beberapa hari tidak membaik, segera hubungi dokter. Ayah bunda harus waspada, beberapa batuk dapat huga disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya kondisi ini jauh lebih berbahaya dibanding batuk yang disebabkan oleh infeksi virus.
Vaksin pada Balita untuk Pencegahan |
6. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah
Penyakit infeksi saluran pernafasan bawah ini termasuk juga pneumania dan bronkitis. sulit untuk percaya, tetapi faktanya infeksi saluran pernafasan bawah jauh melebihi jumlah korban meninggal dunia diseluruh dunia dibanding penyakit lainnya. Angka kematian mencapai angka lebih dari 4 juta jiwa setiap tahunnya. Untuk pencegahannya dapat dengan memberikan berbagai vaksin kepada anak seperti vaksin flu (influenza), Haemophilus influenza tipe b(Hib), campak, pneumococcal, dan cacar air (varicella).
0 komentar:
Posting Komentar